Bisa diorder melalui tokopedia https://www.tokopedia.com/handwoodcustom

#TM11.SISTRANAS Transportasi Rel.Sabtu.011218


SISTRANAS Transportasi Rel



A.   Cerita Singkat

1.    PT Kereta Commuter Indonesia

PT KAI Commuter Jabodetabek sejak tanggal 19 September 2017 telah berganti nama menjadi PT Kereta Commuter Indonesia adalah salah satu anak perusahaan di lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang mengelola KA Commuter Jabodetabek dan sekitarnya.

Tugas pokok perusahaan yang baru ini adalah menyelenggarakan pengusahaan pelayanan jasa angkutan kereta api komuter dengan menggunakan sarana Kereta Rel Listrik di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan sekitarnya serta pengusahaan di bidang usaha non angkutan penumpang.

Pada 1 Juli 2013. KCI mulai menerapkan sistem tiket elektronik (E-Ticketing) dan sistem tarif progresif. Penerapan dua kebijakan ini menjadi tahap selanjutnya dalam modernisasi KRL Jabodetabek. Hingga Juni 2018, KCI telah memiliki 900 unit KRL, dan akan terus bertambah. Sepanjang tahun 2017, KCI telah melakukan penambahan armada sebanyak 60 kereta.


2.    PT Kereta Api Indonesia

Perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele tanggal 17 Juni 1864.

Pada tahun 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Semenjak itu, perkeretaapian Indonesia diambil alih Jepang dan berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api).

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, beberapa hari kemudian dilakukan pengambilalihan stasiun dan kantor pusat kereta api yang dikuasai Jepang. Puncaknya adalah pengambil alihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945 (kini diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia).

Saat ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki tujuh anak perusahaan/grup usaha yakni PT Reska Multi Usaha (2003), PT Railink (2006), PT Kereta Commuter Indonesia (2008), PT Kereta Api Pariwisata (2009), PT Kereta Api Logistik (2009), PT Kereta Api Properti Manajemen (2009), PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (2015).

3.    PT RAILINK

PT Railink merupakan anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia dan PT Angkasa Pura II yang menghadirkan sebuah layanan transportasi publik berbasis “railway” bernama Kereta Api Bandara.

Semenjak merajut tekad pada 28 September 2006, PT Railink berhasil mengoperasikan KA Bandara Kualanamu sebagai KA Bandara pertama di Indonesia pada 25 Juli 2013. Kehadirannya telah mendongkrak rating Bandara Kualanamu di mata Internasional berupa Sertifikasi Bintang 4 berdasarkan penilaian lembaga rating Skytrack pada 2014. Setelah 3 tahun KA Bandara Kualanamu bertumbuh, PT Railink siap menghadirkan KA Bandara baru di Ibu Kota Negara yaitu KA Bandara Soekarno-Hatta (BSH).

KA Bandara Soekarno-Hatta akan melayani rute Manggarai sampai dengan Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 36,3 km dengan melewati Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Duri, Stasiun Bekasi dan Stasiun Batuceper. Sebanyak 70 jadwal keberangkatan setiap hari dengan headway 30 menit sekali, jam operasi yang terus diperbaharui dengan perubahan jadwal penerbangan, serta kapasitas angkut 33.728 penumpang per hari.


B. Kondisi saat ini

1.    Aksesibilitas

Difabel di Indonesia masih harus terus berjuang demi mendapatkan kelayakan bepergian dengan kereta api. Sarana transportasi kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat yang diminati masyarakat. Namun, untuk dapat merasakan perjalanan dengan kereta api itu masih harus dibayar mahal oleh para difabel.

Aksesibilitas menuju stasiun dan gerbong belum bisa dikatakan ramah difabel. Masih banyak petugas maupun masyarakat yang belum mengerti cara memperlakukan difabel.

2.    Keterpaduan antar moda

Keterpaduan atau integrasi moda Transjakarta dengan kereta "commuter line" Jabodetabek belum tuntas karena baru menghubungkan empat stasiun yaitu Tebet, Cawang, Palmerah, dan Pesing.

"PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mengapresiasi langkah PT Transportasi Jakarta (Transjakarta)," kata Direktur Utama PT KCJ MN Fadhila dalam keterangan tertulis yang diterima di Gorontalo, Rabu.

Fadhila mengatakan stasiun yang juga telah siap untuk berintegrasi dengan Transjakarta, antara lain adalah Manggarai dan Duren Kalibata.

Dia menuturkan Stasiun Duren Kalibata setiap hari melayani rata-rata 17.077 penumpang, sementara Stasiun Manggarai melayani 16.219 penumpang.

"Dengan jumlah penumpang di Kedua stasiun tersebut yang cukup banyak, maka integrasi dengan moda angkutan lain terutama Transjakarta akan memberi manfaat bagi pengguna maupun bagi Transjakarta sendiri," katanya.
Kepala Komunikasi Perusahaan KCJ Eva Chairunisa mengusulkan kepada Transjakarta untuk memudahkan akses calon penumpangnya dari stasiun ke Bus Transjakarta maupun "feedernya" (pengumpan).

Djoko menjelaskan terdapat tiga integrasi, yaitu integrasi fisik, integrasi pelayanan dan operasional, integrasi pembayaran.

Lebih lanjut, dia menuturkan Integrasi fisik berupa prasarana, perpindahan moda (termasuk sistem informasi) yang memungkinkan penumpang berpindah intra dan/atau moda transportasi lainnya secara mudah.


Referensi

Kereta commuter indonesia (2017) “Info Perusahaan” dalam http://www.krl.co.id/ diakses pada 30 November 2018

Kereta Api Indonesia (2017) “Sekilas KAI” dalam https://www.kai.id/corporate/about_kai/ diakses pada 30 November 2018

Railink (2018) “Profil Perusahaan” dalam https://www.railink.co.id/index.php/profile/id diakses pada 30 November 2018

Agus Sri (2018) “Belum Aksesibel, Berikut Beberapa Tips Difabel Naik Kereta Api” dalam https://www.solider.id/baca/4470-belum-aksesibel-berikut-tips-difabel-naik-kereta-api diakses pada 30 November 2018

Ant (2016) Keterpaduan Moda Transjakarta-KRL Belum Tuntas dalam https://economy.okezone.com/read/2016/04/20/320/1367665/keterpaduan-moda-transjakarta-krl-belum-tuntas diakses pada 30 November 2018



No comments:

Post a Comment

KUISIONER