Transportation Risk
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Perkenalkan nama saya Farhan Fauzi dengan N.I.M. 180505041204. Di
minggu ke-sembilan ini saya mendapatkan tugas mandiri dalam mata kuliah
pengetahuan transportasi dan logistik untuk membahas Transportation Risk yang berarti resiko dalam
transportasi. Dijaman yang sudah modern pun masih ada bajak laut dan benar –
benar ada. Hal ini tentu sangat merugikan perusahaan – perusahaan karena barang
mereka yang dibawa dengan kapal akan dicuri alias dibajak dan meminta tebusan. Pada
tahun 2008 saja lebih dari 100 kapal diserang, hal ini merupakan isu yang
mendunia.
Proses Manajemen Risiko Transportasi
Proses mengidentifikasi
resiko, penyebab dan efeknya dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dalam mengelola,
mengurangi atau menghilangkan ancaman yang bertujuan untuk keberhasilan rantai
pasok (supply chain). Ada 4 langkah dalam proses manajemen yaitu
1. Risk Identification (Identifikasi
Risiko)
Identifikasi risiko
merupakan hal paling penting dan utama dalam manajemen risiko yang efektif,
karena hal ini bertujuan mengidentifikasi gangguan potensial yang dapat terjadi
pada pengiriman barang. Ada 6 kategori risiko umum yang berkaitan dengan proses
pengiriman yaitu,
Product Loss
Kerugian
pada perusahaan jauh melampaui nilai barang yang hilang karena terkena biaya
tambahan untuk mempercepat produk pengganti, layanan pelanggan terganggu, pemrosesan
klaim asuransi yang diperkirakan mencapai 5 kali lebih besar dari nilai barang
yang hilang.
a. Pilferage Produk
pencurian sebagian
dari isi paket pengiriman oleh Penangan barang, operator peralatan seperti,
ponsel pintar, produk farmasi, dan barang bernilai tinggi lainnya yang dapat dengan
mudah disembunyikan dan kemudian dijual.
b. Pengiriman Jettison
Melalui jalur
perairan, dapat dilakukan pembuangan semua atau sebagian dari muatan kapal ke
laut untuk menyelamatkan kapal, kru, dari bahaya seperti cuaca bencana, kandas,
atau kebakaran. nahkoda kapal memiliki hak mutlak untuk membuang kargo ketika dalam
bahaya
c. Pembajakan
Sering terjadi dijalur
perairan yang berbahaya yang mana perusahaan kargo kapal menempatkan awak kapal
dan pengemudi truk yang berisiko diculik, terluka, atau terbunuh. Dengan diculiknya
para awak kapal, pembajak lalu meminta tebusan kepada perusahaan dan ini dapat
digunakan untuk mendanai, melatih,dan membantu teroris.
Product Damage
a. Kecelakaan peralatan
Kecelakaan peralatan yaitu kerusakan kargo,
kendaraan, cedera medis dll.
b. Penanganan pengangkutan yang buruk
memindahkan produk ke dalam / keluar peralatan
dapat meningkatkan risiko kerusakan. Barang yang mudah rusak tentu membutuhkan
perlindungan dari penanganan yang sembarangan. Bahaya ini harus dicegah yang
bertujuan untuk menjaga barang agar tetap utuh
Product
Contamination
a. Climate Control Failure
Barang – barang yang mudah busuk karena iklim
dan cuaca seperti sayur, buah, bahan kimia
b. Paparan terhadap Kontaminasi
Membawa barang barang yang dapat menyebabkan
kontaminasi terhadap barang yang akan dibawa selanjutnya seperti, mengangkut pelarut
zat industry yang menyebabkan kontaminasi dan setelahnya membawa makanan atau
buah-buahan
Delivery Delay
a. Kemacetan
Pengiriman menjadi terlambat dari jadwal yang
sudah ditentukan karena terjadinya kemacetan pada jalan raya.
b. Cuaca buruk
Kondisi cuaca yang buruk tentu mengganggu jadwal
pengiriman karena kondisi hujan yang deras, salju yang tebal zona badai tentu
truk atau kendaraan pengangkut tidak bisa dipaksakan lewat.
Supply Chain
Interruption
a. Kekurangan kapasitas
Terjadinya peningkatan arus kargo sering
tidak dapat menyediakan transportasi yang cukup untuk melayani pengiriman
barang dan biasanya pada saat seperti ini jasa pengiriman akan meningkatkan biaya
kargo
Security
Breach
a. Fasilitas transfer yang tidak dijaga
Keamanan Gedung yang lemah seperti kunci
pagar, satpam yang kurang membuat semua orang dapat mengakses kefasilitas
fasilitas tertentu
2. Risk Assessment
(Penilaian risiko)
Menilai resiko dan
dampak potensial terhadap transportasi yang dipengaruhi oleh strategi rantai
pasok, moda yang digunakan dan kemampuan operasional.
3. Risk Management
Strategies (strategi manajemen risiko)
Strategi yang
dimaksud adalah bertujuan untuk meminimalisir resiko dalam transportasi jika
ditangani dengan benar.
a.
Risk Avoidance (Penghindaran Risiko)
Cara paling mudah untuk menghilangkan resiko
tersebut adalah denga tidak melakukan aktivitas yang bisa menimbulkan resiko,
namun itu juga berdampak terhadap kehilangan keuntungan yang didapatkan
b.
Risk Reduction (Pengurangan Risiko)
Mengurangi resiko
dengan cara memperkerjakan penjaga bersenjata selama pengiriman, hal ini tentu
efektif dalam mengurangi resiko pembajakan namun berdampak terhadap adanya
biaya tambahan.
c.
Risk Transfer (Transfer Risiko)
Pengalihan risiko
dengan cara perusahaan mencari bantuan luar dalam mengendalikan resiko
tersebut. Jika terjadi sesuatu, maka pihak ke-3 tersebutlah yang bertanggung jawab
d.
Risk Retention (menyimpan resiko)
keputusan perusahaan untuk mengambil tanggung
jawab atas risiko tertentu yang dihadapinya, sebagai lawan mengalihkan risiko
ke perusahaan asuransi. Perusahaan sering menyimpan risiko ketika mereka
percaya bahwa biaya untuk melakukan itu kurang dari biaya sepenuhnya.
4. Risk Review and Monitoring (tinjauan risiko
dan pemantauan)
tujuan dari tinjauan
ini adalah untuk mengetahui apakah rencana tindakan yang sudah dibuat berfungsi
pada saat gangguan atau tidak.
Referensi
:

No comments:
Post a Comment