Bisa diorder melalui tokopedia https://www.tokopedia.com/handwoodcustom

#TM9.Transportation Risk.Sabtu.171118


Transportation Risk



Assalamu’alaikum Wr.Wb

           Perkenalkan nama saya Farhan Fauzi dengan N.I.M. 180505041204. Di minggu ke-sembilan ini saya mendapatkan tugas mandiri dalam mata kuliah pengetahuan transportasi dan logistik untuk membahas Transportation Risk yang berarti resiko dalam transportasi. Dijaman yang sudah modern pun masih ada bajak laut dan benar – benar ada. Hal ini tentu sangat merugikan perusahaan – perusahaan karena barang mereka yang dibawa dengan kapal akan dicuri alias dibajak dan meminta tebusan. Pada tahun 2008 saja lebih dari 100 kapal diserang, hal ini merupakan isu yang mendunia.

Proses Manajemen Risiko Transportasi

            Proses mengidentifikasi resiko, penyebab dan efeknya dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dalam mengelola, mengurangi atau menghilangkan ancaman yang bertujuan untuk keberhasilan rantai pasok (supply chain). Ada 4 langkah dalam proses manajemen yaitu

1.    Risk Identification (Identifikasi Risiko)
Identifikasi risiko merupakan hal paling penting dan utama dalam manajemen risiko yang efektif, karena hal ini bertujuan mengidentifikasi gangguan potensial yang dapat terjadi pada pengiriman barang. Ada 6 kategori risiko umum yang berkaitan dengan proses pengiriman yaitu,



Product Loss
            Kerugian pada perusahaan jauh melampaui nilai barang yang hilang karena terkena biaya tambahan untuk mempercepat produk pengganti, layanan pelanggan terganggu, pemrosesan klaim asuransi yang diperkirakan mencapai 5 kali lebih besar dari nilai barang yang hilang.

a.    Pilferage Produk
pencurian sebagian dari isi paket pengiriman oleh Penangan barang, operator peralatan seperti, ponsel pintar, produk farmasi, dan barang bernilai tinggi lainnya yang dapat dengan mudah disembunyikan dan kemudian dijual.

b.    Pengiriman Jettison
Melalui jalur perairan, dapat dilakukan pembuangan semua atau sebagian dari muatan kapal ke laut untuk menyelamatkan kapal, kru, dari bahaya seperti cuaca bencana, kandas, atau kebakaran. nahkoda kapal memiliki hak mutlak untuk membuang kargo ketika dalam bahaya

c.    Pembajakan
Sering terjadi dijalur perairan yang berbahaya yang mana perusahaan kargo kapal menempatkan awak kapal dan pengemudi truk yang berisiko diculik, terluka, atau terbunuh. Dengan diculiknya para awak kapal, pembajak lalu meminta tebusan kepada perusahaan dan ini dapat digunakan untuk mendanai, melatih,dan membantu teroris.

Product Damage
a.    Kecelakaan peralatan
Kecelakaan peralatan yaitu kerusakan kargo, kendaraan, cedera medis dll.
         
b.    Penanganan pengangkutan yang buruk
memindahkan produk ke dalam / keluar peralatan dapat meningkatkan risiko kerusakan. Barang yang mudah rusak tentu membutuhkan perlindungan dari penanganan yang sembarangan. Bahaya ini harus dicegah yang bertujuan untuk menjaga barang agar tetap utuh
                     
            Product Contamination
a.    Climate Control Failure
Barang – barang yang mudah busuk karena iklim dan cuaca seperti sayur, buah, bahan kimia

b.    Paparan terhadap Kontaminasi
Membawa barang barang yang dapat menyebabkan kontaminasi terhadap barang yang akan dibawa selanjutnya seperti, mengangkut pelarut zat industry yang menyebabkan kontaminasi dan setelahnya membawa makanan atau buah-buahan


Delivery Delay
a.    Kemacetan
Pengiriman menjadi terlambat dari jadwal yang sudah ditentukan karena terjadinya kemacetan pada jalan raya.

b.    Cuaca buruk
Kondisi cuaca yang buruk tentu mengganggu jadwal pengiriman karena kondisi hujan yang deras, salju yang tebal zona badai tentu truk atau kendaraan pengangkut tidak bisa dipaksakan lewat.


Supply Chain Interruption
           
a.    Kekurangan kapasitas
Terjadinya peningkatan arus kargo sering tidak dapat menyediakan transportasi yang cukup untuk melayani pengiriman barang dan biasanya pada saat seperti ini jasa pengiriman akan meningkatkan biaya kargo

Security Breach

a.    Fasilitas transfer yang tidak dijaga
Keamanan Gedung yang lemah seperti kunci pagar, satpam yang kurang membuat semua orang dapat mengakses kefasilitas fasilitas tertentu

2.    Risk Assessment (Penilaian risiko)
Menilai resiko dan dampak potensial terhadap transportasi yang dipengaruhi oleh strategi rantai pasok, moda yang digunakan dan kemampuan operasional.


3.    Risk Management Strategies (strategi manajemen risiko)
Strategi yang dimaksud adalah bertujuan untuk meminimalisir resiko dalam transportasi jika ditangani dengan benar.

a.    Risk Avoidance (Penghindaran Risiko)
Cara paling mudah untuk menghilangkan resiko tersebut adalah denga tidak melakukan aktivitas yang bisa menimbulkan resiko, namun itu juga berdampak terhadap kehilangan keuntungan yang didapatkan

b.    Risk Reduction (Pengurangan Risiko)
Mengurangi resiko dengan cara memperkerjakan penjaga bersenjata selama pengiriman, hal ini tentu efektif dalam mengurangi resiko pembajakan namun berdampak terhadap adanya biaya tambahan.

c.    Risk Transfer (Transfer Risiko)
Pengalihan risiko dengan cara perusahaan mencari bantuan luar dalam mengendalikan resiko tersebut. Jika terjadi sesuatu, maka pihak ke-3 tersebutlah yang bertanggung jawab

d.    Risk Retention (menyimpan resiko)
keputusan perusahaan untuk mengambil tanggung jawab atas risiko tertentu yang dihadapinya, sebagai lawan mengalihkan risiko ke perusahaan asuransi. Perusahaan sering menyimpan risiko ketika mereka percaya bahwa biaya untuk melakukan itu kurang dari biaya sepenuhnya.

4.    Risk Review and Monitoring (tinjauan risiko dan pemantauan)
tujuan dari tinjauan ini adalah untuk mengetahui apakah rencana tindakan yang sudah dibuat berfungsi pada saat gangguan atau tidak.





Referensi :


No comments:

Post a Comment

KUISIONER